Sabtu, 06 Juli 2013

ASKEB5



1. tujuan imunisasi
a. melawan berbagai macam penyakit infeksi
b. bisa menurunkan secara drastis kemungkinan terjadinya infeksi
c. yang membuat kelangsungan penyakit menjadi lebih ringan sehingga bisa tetap melindungi akan adanya komplikasi yang hebat.
2. TANDA-TANDA TETANUS
Masa inkubasi tetanus berkisar antara 2 - 21 hari
 · Ketegangan otot rahang dan leher (mendadak)

· Kesukaran membuka mulut (trismus)

· Kaku-kuduk (epistotonus)
. kaku dinding perut dan tulang belakang

· Saat kejang tonik tampak risus sardonikus

GAMBARAN UMUM YANG KHAS PADA TETANUS

1. Badan kaku dengan epistotonus

2. Tungkai dalam ekstensi

3. Lengan kaku dan tangan mengepal

4. Biasanya kesadaran tetap baik

5. Serangan timbul paroksismal dan dapat dicetuskan oleh karena :

· Rangsang suara, rangsang cahaya, rangsang sentuhan, spontan.

· Karena kontriksi sangat kuat dapat terjadi : aspiksia, sianosis, retensi urin, fraktur vertrebralis (pada anak-anak), demam ringan (stadium akhir), pada saat kejang suhu dapat naik 2 - 4 derajat celsius dari normal, diaphoresis, takikardi,Susah menelan.
3. Pengertian PWS KIA
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA) adalah alat manajemen untuk melakukan pemantauan program KIA di suatu wilayah kerja secara terus menerus, agar dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat. Program KIA yang dimaksud meliputi pelayanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu dengan komplikasi kebidanan, keluarga berencana, bayi baru lahir, bayi baru lahir dengan komplikasi, bayi, dan balita. Kegiatan PWS KIA terdiri dari pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data serta penyebarluasan informasi ke penyelenggara program dan pihak/instansi terkait dan tindak lanjut.
Definisi dan kegiatan PWS tersebut sama dengan definisi Surveilens. Menurut WHO, Surveilens adalah suatu kegiatan sistematis berkesinambungan, mulai dari kegiatan mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasikan data yang untuk selanjutnya dijadikan landasan yang esensial dalam membuat rencana, implementasi dan evaluasi suatu kebijakan kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, pelaksanaan surveilens dalam kesehatan ibu dan anak adalah dengan melaksanakan PWS KIA.
Dengan PWS KIA diharapkan cakupan pelayanan dapat ditingkatkan dengan menjangkau seluruh sasaran di suatu wilayah kerja. Dengan terjangkaunya seluruh sasaran maka diharapkan seluruh kasus dengan faktor risiko atau komplikasi dapat ditemukan sedini mungkin agar dapat memperoleh penanganan yang memadai.
Penyajian PWS KIA juga dapat dipakai sebagai alat advokasi, informasi dan komunikasi kepada sektor terkait, khususnya lintas sektor setempat yang berperan dalam pendataan dan penggerakan sasaran. Dengan demikian PWS KIA dapat digunakan untuk memecahkan masalah teknis dan non teknis. Pelaksanaan PWS KIA harus ditindaklanjuti dengan upaya perbaikan dalam pelaksanaan pelayanan KIA, intensifikasi manajemen program, penggerakan sasaran dan sumber daya yang diperlukan dalam rangka meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan KIA. Hasil analisis PWS KIA di tingkat puskesmas dan kabupaten/kota dapat digunakan untuk menentukan puskesmas dan desa/kelurahan yang rawan. Demikian pula hasil analisis PWS KIA di tingkat propinsi dapat digunakan untuk menentukan kabupaten/kota yang rawan.
4. Manfaat penimbangan balita setiap bulan di Posyandu.
a.       Untuk mengetahui apakah balita tumbuh sehat.
b.      Untuk mengetahui dan mencegah gangguan pertumbuhan balita.
c.       Untuk mengetahui balita yang sakit, berat badan 2 bulan berturut-turut tidak naik, balita yang berat sehingga dapat segera dirujuk ke puskesmas.
d.      Untuk mengetahui kelengkapan imunisasi.
e.       Untuk mendapatkan penyuluhan gizi.

5. tahapan masa nifas
Setelah proses persalinan, tiba saatnya bagi rahim untuk menjalani pemulihandiri. Apa saja tahapannya dan berapa lama : masa nifas berlansung antara 4-6minggu, Tahapan-tahapan. Selama masa nifas ini, vagina akan terus-menerus mengeluarkan darah. Biasanya darah tersebut mengandung trombosit, sel-sel 'tua', sel-sel mati (nekrosis), serta sel-sel dinding rahim (endometrium), yang disebut lokia. Ibu pasca melahirkan akan mengalami empat tahapan perubahan lokia dalam masa nifas ini:
  • Merah segar (lokia lubra). Tahap pertama ini akan berlangsung selama tiga hari pertama setelah melahirkan. Darah pada tahapan pertama ini berpotensi mengandung banyak kuman penyakit. 
  • Merah dan berlendir (lokia sanguinolenta). Untuk tahapan kedua ini biasanya berlangsung selama satu hingga dua minggu.
  • Kuning kecoklatan lalu merah muda (lokia serosa). Cairan yang berwarna seperti ini biasanya mulai keluar dua minggu hingga satu bulan setelah melahirkan. 
  • Kekuningan lalu bening (lokia alba). Cairan ini keluar selama sekitar dua minggu, yakni dari minggu keempat sampai minggu keenam. Bila cairan lokia sudah berwarna bening, tandanya masa nifas Anda berlangsung normal. (me)
Gangguan di masa nifas terkadang muncul tanpa disangka-sangka. Penyimpangan mungkin saja terjadi di masa nifas. Tapi ada langkah yang bisa Anda lakukan agar gangguan di masa nifas bisa diminimalisir
  • Anemia. Banyak ibu yang mengalami anemia selama masa nifas. Biasanya penyebab utamanya adalah infeksi. Apalagi bagi mereka yang ketika persalinan mengalami perdarahan, proses yang sangat lama, atau bisa jadi si ibu sudah menderita anemia sejak masa kehamilan.     
    Waspadai: perdarahan berkepanjangan, anemia yang tidak segera di atasi.      Pencegahan: konsumsi cukup kandungan zat besi dan vitamin sebelum dan selama hamil.
  • Perdarahan. Risiko ini bisa saja terjadi segera setelah proses persalinan selesai. Khususnya pada dua jam pertama setelah persalinan.     
    Waspadai: tinggi rahim naik, tekanan darah menurun, denyut nadi cepat.    Pencegahan: pantauan cermat dokter atau bidan selama dua jam pertama setelah persalinan atau lebih, sering buang air kecil dan lakukan inisiasi menyusu dini agar kontraksi rahim berjalan dengan baik.
  • Pre-eklampsia atau eklampsia. Risiko ini dikenal juga sebagai 'keracunan' kehamilan dan sudah banyak ibu-ibu yang mengalaminya. Risiko ini juga menjadi penyebab nomor satu kematian ibu melahirkan di Indonesia. Gejalanya bisa muncul sejak hari pertama masa nifas hingga hari ke-28.
    Waspadai: tekanan darah melonjak tinggi, pembengkakan kaki dan kandungan protein tinggi dalam urin, karena bisa menyebabkan pembuluh darah otak pecah dan pembengkakan paru-paru.
    Pencegahan: terapkan pola makan sehat dan seimbang, batasi konsumsi makanan berlemak dan kolesterol tinggi, periksa rutin kehamilan
  • Infeksi. Jika Anda melakukan hubungan seksual sebelum rahim Anda benar-benar bersih, maka Anda berisiko terkena infeksi, karena kotoran yang seharusnya dikeluarkan kembali masuk ke dalam rahim.
    Waspadai: muncul demam tinggi, cairan lokia berbau tidak sedap atau berubah warna yang tidak lazim, muncul gejala perdarahan, nyeri pada vagina dan perineum.
    Pencegahan: jangan tergoda berhubungan seks sebelum masa nifas betul-betul berakhir, jaga kebersihan dan kesehatan daerah sekitar vagina, ganti pembalut sesering mungkin.
6. SASARAN Seluruh masyarakat, utamanya: Bayi Anak balita Ibu hamil, melahirkan, nifas dan ibu menyusui PUS FUNGSI Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan keterampilan dari petugas kepada masyarakat dan antar sesama masyarakat dalam rangka mempercepat penurunan AKI dan AKB Sebagai wadah untuk mendekatkan yankes dasar terutama berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB . Sasaran dalam pelayanan Kesehatan di Posyandu adalah
1. Bayi berusia kurang dari 1 tahun
2. Anak balita usia 1-5 tahun.
3. Ibu hamil, ibu menyusui dan ibu nifas
4. Wanita usia subur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar